"Terselip Tangis dalam Senyum"Perpisahan dan Penamatan Siswa Kelas 6 SD Muhammadiyah Wiwitan
Terselip Tangis dalam Senyum" - Perpisahan dan Penamatan Siswa SD Muhammadiyah Wiwitan
SDMUNews : Luwu, 29/5/2024 - Dalam momen yang penuh dengan aroma bahagia dan haru, SD Muhammadiyah Wiwitan menggelar acara perpisahan dan penamatan untuk siswa-siswa yang telah menyelesaikan perjalanan mereka di sekolah tersebut. Suasana di ruangan itu dipenuhi oleh senyum-senyum haru yang terselip di antara raut wajah yang tergores oleh kesedihan.
Dengan tema "Menggenggam Kenangan, Melangkah ke Masa Depan", acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga sebuah penghormatan bagi setiap langkah yang telah diambil oleh para siswa dalam memperjuangkan pendidikan mereka. Namun, di balik kegembiraan akan pencapaian, terasa juga kerinduan akan momen-momen indah yang telah dilewati bersama.
Kepala Sekolah, Bapak Murianto, S. Pd, dalam sambutannya dengan suara yang bergetar menekankan betapa berharganya setiap kenangan yang telah tercipta di sekolah ini. "Kalian bukan hanya siswa bagi kami, tetapi keluarga. Setiap tawa, setiap tangis, akan selalu mengisi ruang di hati kami," ujarnya sambil menahan tangis.
Murianto, Juga menambahkan bahwa pentingnya berbakti kepada kedua orang tua terutama kepada ibu, Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” Ujarnya sambil terseduh menahan tangis.
Wali kelas 6, Musdalifah, S. Pd, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf kepada Kepala sekolah, orang tua dan kepada guru-guru SD Muhammadiyah Wiwitan. Hari ini adalah hari yang spesial buat anak-anakku kelas 6 dimana kalian telah menyelesaikan tahap belajar di sekolah dasar Muhammadiyah ini dan artinya siap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Saya yakin semoga yang telah kalian capai akan sukses dimasa mendatang. Ujarnya
Guru-guru yang telah menjadi pilar pendidikan turut berbagi cerita dan harapan untuk masa depan para siswa. Mereka mengungkapkan betapa mereka telah tumbuh tidak hanya sebagai murid, tetapi juga sebagai individu yang tangguh dan berani. Namun, di balik kata-kata penuh semangat, tergambar juga ekspresi sedih karena harus berpisah.
Penampilan seni tari, puisi dan ucapan terkahir dari para siswa menjadi puncak emosi dalam acara ini. Setiap gerakan, setiap nada, menjadi ungkapan yang memecah hening, mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Di akhir acara, momen penamatan menjadi titik puncak dari perpisahan yang membuat sedih dan suasana ruang kelas menjadi banjir air mata yang tak bisa dibendung ketika perwakilan dari siswa kelas 6 tampil dengan membaca puisi Oleh Saad Jaizyu Rabbani dan ucapan terakhir perpisahan oleh Zahrotusita. Terlihat di balik sorot mata yang bersinar dan berkaca-kaca, perasaan sedih karena harus meninggalkan masa-masa yang penuh makna di sekolah ini.
Acara perpisahan dan penamatan siswa SD Muhammadiyah Wiwitan menjadi momentum yang penuh emosi bagi semua yang hadir. Meskipun harus berpisah, namun kenangan dan pengalaman yang telah dibangun bersama akan tetap mengikat hati mereka selamanya.
sumber: Tim SDMuNews.
0 Comments